Laman

Penyebab Bisnis Makanan Lokal Kalah dari yang Impor

Sebenarnya judul yang mau ditulis adalah 'inilah kemungkinan besar salah satu penyebab utama kenapa bisnis makanan lokal tradisional kalah bersaing dengan bisnis makanan yang berasal dari luar negeri', tapi takutnya terlalu panjang. Sebenarnya rasa makanan lokal jelas tidak kalah lezatnya dengan rasa makanan impor, malah banyak yang lebih lezat. Pasti banyak yang setuju. Masalahnya adalah kalau saya makan makanan impor, misalnya KFC, maka rasanya akan selalu sama, kalaupun beda hanya beda sedikit, paling-paling beda sambel saosnya saja. Tetapi kalau makan makanan lokal rasanya seperti berjudi saja, kadang enak kadang agak kurang. Terlebih jika rumah makannya bukan rumah makan besar atau yang punya jaringan besar. Jadi menurut saya masalah dari bisnis makanan lokal adalah dalam menjaga kualitas dari rasanya.

Salah satu makanan yang paling mengecewakan saya saat ini adalah jajanan pasar, menurut saya kualitas jajan pasar saat ini sangat jauh menurun dibandingkan dengan sewaktu saya kecil dulu entah kenapa. Mungkin kualitas bahan-bahannya yang diturunkan, atau memang tidak ada lagi bahan yang berkualitas sebaik dulu. Atau mungkin juga karena resep dan teknik pembuatannya yang kurang dikuasai. Seringkali saya mendengar bahwa resep pembuatan makanan tradisional itu sangat rumit sehingga sulit untuk dibakukan dan diturunkan ke orang lain. Apakah benar saya kurang tahu, tetapi KFCpun yang katanya mengandung 11 bumbu racikan rahasiapun ternyata bisa dibakukan. Tetapi yang saya tahu biasanya penurunan kualitas makanan lokal terjadi karena sengaja menurunkan kualitas bahan dengan tujuan untuk mencari keuntungan lebih. Ini sebabnya penjual makanan yang ramai pada saat baru mulai jualan lama kelamaan sepi akhirnya gulung tikar, selain juga mungkin karena faktor kompetisi. Pada saat baru jualan biasanya si penjual berani memberi banyak bumbu sehingga makanannya sedap, tetapi lama kelamaan bukan hanya bumbu yang dikurangi tetapi juga kualitas bahan baku lainnya. Padahal bagi konsumen seperti saya, lebih baik saya membayar lebih mahal atau mendapat porsi lebih sedikit tetapi rasa makanannya tetap lezat. Pelanggan pasti malas untuk balik lagi jika sudah dikecewakan dalam hal rasa makanan.

Jadi kesimpulannya kalau bisnis makanan lokal ingin maju seperti yang impor maka harus selalu menjaga dan memperhatikan mutu rasanya, dan kalau perlu mencontoh teknik-tekniknya dari luar negeri. Dan yang paling penting adalah jangan sampai menurunkan standar rasa untuk alasan apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Ke Atas]