Laman

Gelar Itu Manfaatnya Apa Sih?

Biarpun saya wiraswastawan kecil-kecilan tapi pelanggan saya bermacam-macam, mulai dari yang sangat biasa saja sampai yang bergelar dan jabatannya tinggi. Yang herannya adalah pada saat dituliskan bon kwitansi pembelian, banyak yang ternyata nggak mau ditulis nama saja tapi harus lengkap dengan gelarnya. Ada yang biasa seperti IR, MBA, DRS, sampai yang Haji bahkan Ustad. Heran juga sebenarnya saya buat apa gelar ustad dicantumkan di depan nama di bon kwitansi. Bagi saya sendiri semua gelar itu ya nggak ada pengaruhnya, yang penting nama dan no telpon biar mudah dihubungi. Apapun gelarnya pelayanan ya tetap harus sama, kalau lagi ramai ya tetap harus nunggu giliran dilayani.

Sebenarnya menurut saya banyak gelar yang kurang berguna bagi saya bila dicantumkan di depan nama. Gelar profesi justru lebih bermanfaat, misalnya Tukang Gigi A, atau Tukang Kayu B, jadi kalau sewaktu-waktu butuh saya tahu harus menghubungi siapa. Lha kalau Ir. C, kapan ya kira-kira saya butuh seorang insinyur? Kalau Dr. atau Ustad, juga masih berguna, siapa tahu sewaktu waktu butuh nasehat medis atau butuh mengisi pengajian atau sunatan. Lha kalau H. , kapan kira-kira saya butuh seorang haji? Jadi kalau gelar itu nggak ada manfaatnya dicantumin di depan nama, mengapa harus dicantumin? Kan mubazir menghabiskan kertas dan tinta saja, apalagi jika gelarnya lebih panjang dari namanya, misalkan Prof. DR. Ir. H. Sueb Drs. MBA. MSc. Tapi ini hanya contoh lho, nggak bermaksud apa-apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Ke Atas]