Laman

Manusia Tidak Boleh Terlalu Percaya Diri

Kasus 1 # Nyimpen Kunci. Karena sering ketlisut, maka saya membuat peraturan untuk diri sendiri untuk selalu menyimpan kunci-kunci pada tempat yang sudah ditetapkan, karena berdasarkan pengalaman akan sangat ribet untuk mencari kunci-kunci itu sewaktu dibutuhkan jika tidak ada tempat khusus. Begitupun masih saja kadang-kadang saya meletakkan kunci di sembarangan tempat karena tergesa-gesa atau alasan lainnya, dan dengan keyakinan penuh bahwa saya akan inget meletakkan kunci itu dimana. Dan hasilnya, kelupaan dan kelabakan mencari kunci-kunci itu sewaktu dibutuhkan.

Kasus 2 # Nyalain Air. Karena sering kelupaan, maka saya membuat peraturan untuk diri sendiri untuk selalu mencopot selang pipa plastik sewaktu menyalakan air mengisi bak mandi. Tujuannya adalah agar bunyi gemericik air mengingatkan saya kalau sedang menyalakan air. Entah kenapa sering juga saya malas mencopot selang pipa tersebut dengan keyakinan pasti inget kalau sedang nyalain air toh cuman ditinggal sebentar saja. Dan hasilnya, bak sampai meluber-luber berjam-jam.

Kasus 3, 4, dan seterusnya mirip-mirip saja, yang intinya kalau saya melanggar peraturan yang saya buat sendiri, kemungkinan besar akibat yang tidak diharapkan akan terjadi. Toh begitupun saya masih saja terkadang melanggar peraturan-peraturan tersebut, entah kenapa. Apa yang dapat saya simpulkan adalah bahwa manusia (maksudnya: saya) tidak boleh terlalu percaya kepada diri sendiri. Yakin bahwa dirinya akan baik-baik saja kalau melanggar peraturan. Lha kalau peraturan yang kecil-kecil yang dibuat sendiri itu saja terkadang tidak sanggup mentaati, apalagi peraturan yang besar-besar dan berat-berat seperti peraturan negara dan peraturan agama. Resikonya pasti lebih besar. Perlu tekad yang benar-benar kuat untuk mematuhi semua peraturan tersebut. Tapi itu semua hanya berlaku untuk saya lho, anda pasti sanggup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Ke Atas]