TTP (6) - Perbuatan
Seorang perenung akan sangat menjunjung tinggi amalan ibadah. Amalan ibadah yang dilakukan dengan benar akan mempengaruhi kualitas perbuatan dari seseorang secara keseluruhan. Perbaikan kualitas perbuatan akan meningkatkan kualitas pikiran, dan peningkatan kualitas pikiran akan meningkatkan kualitas perenungan, dan demikian seterusnya menjadi sebuah siklus positif.
Karena pentingnya sebuah amalan ibadah, maka biasanya amalan ibadah dibungkus dengan ‘malu’ dan ‘takut’, agar manusia tidak meremehkannya. Aturan-aturan khusus ditetapkan untuk memberikan efek malu, dan juga ancaman-ancaman tertentu supaya takut jika mengabaikannya. Itu semua agar manusia mau melakukan amalan ibadah dengan benar, agar bisa mendapatkan manfaatnya. Tetapi bagi manusia yang bijaksana, maka amalan ibadah tidaklah dilakukan secara terpaksa, tetapi dengan sukarela bahkan penuh semangat, karena menyadari manfaat pentingnya.
Amalan ibadah sendiri didefinisikan sebagai ritual dengan tata cara tertentu, dengan gerakan dan ucapan tertentu. Amalan ibadah salah satu tujuan utamanya adalah untuk pengendalian jasmani dan pengendalian ucapan. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari seseorang yang biasa melakukan amalan ibadah dengan benar, akan biasa pula melakukan perbuatan yang benar, dan mencegah tingkah laku dan perkataan yang tidak benar. Amalan ibadah biasanya bersifat pengulangan, sehingga tanpa sadar secara otomatis seseorang akan menerima dan melaksanakan apa yang dimaksud dalam amalan ibadah tersebut.
Ada beberapa tingkatan dari amalan ibadah:
Amalan ibadah bagi orang umum. Ini adalah amalan ibadah minimal yang biasanya disebut sebagai ibadah wajib.
Amalan ibadah tambahan. Ini adalah amalan ibadah tambahan dari amalan ibadah wajib, dan masih bersifat umum dimana setiap orang boleh melakukannya. Amalan ibadah tambahan ini biasanya untuk orang-orang yang sudah menginginkan lebih dari sekedar kehidupan duniawi belaka, misalnya untuk mencapai surga.
Amalah ibadah khusus. Amalan ibadah ini biasanya bersifat spesifik untuk orang tertentu saja. Jenis amalan ibadahnya bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Tidak jarang yang amalan ibadahnya bersifat rahasia, tidak boleh diketahui orang lain, apalagi sampai dengan sengaja ditunjuk-tunjukkan. Amalan ibadah ini biasanya diberikan oleh seorang guru spiritualis, ataupun melalui jalan khusus lainnya seperti mimpi atau ilham. Amalan ibadah ini adalah untuk orang-orang yang sudah tidak menginginkan kehidupan duniawi lagi, tetapi bukan dalam arti menolak, melainkan tetap menjalani sebagaimana kodratnya masing-masing.
Amalan ibadah tanpa batas. Amalan ibadah ini adalah untuk orang-orang yang sudah mencapai tahapan kesucian, seperti para nabi dan wali. Bagi mereka, maka tidak ada sesuatupun yang tidak bernilai ibadah. Hidup sehari-hari bahkan sampai ke aspek terkecilpun seperti bernafas, semuanya adalah suatu amalan ibadah. Dalam banyak cerita dikatakan bahwa, bahkan detak jantung merekapun bernilai suatu amalan ibadah.
Perenungan dan pemahaman tentang tingkatan amalan ibadah ini perlu diketahui agar orang mau menjalankan suatu amalan ibadah, walaupun masih dalam tahap malu dan takut. Setiap orang hendaknya mempunyai cita-cita untuk selalu bisa meningkatkan amalan ibadahnya, agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu. Dengan perbuatan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Dengan demikian selesailah pembahasan tentang perenungan terhadap perbuatan, dan pembahasan selanjutnya adalah tentang perenungan terhadap pikiran.
Referensi: sebuah buku tipis
Artikel terkait:
TTP (5) - Perbuatan: Sensasi dan Perasaan
Tujuh Tingkat Perenungan (1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar