TTP (10) - Pikiran
Setelah memahami dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan hambatan dalam berkonsentrasi, yang merupakan gangguan yang berasal dari luar pikiran, maka fokus dari konsentrasi selanjutnya ditujukan kepada pengendalian dari pikiran itu sendiri. Dan agar bisa mengendalikan pikiran, maka seseorang perlu untuk mengetahui kecenderungan dari pergerakan pikiran itu sendiri.Kecenderungan dari pergerakan pikiran antara lain adalah:
- Mengingat-ingat masa lalu, seringkali berkaitan dengan ketidakpuasan yang menimbulkan kegelisahan.
- Membayangkan masa depan, ditimbulkan oleh keinginan dan harapan.
- Kemalasan, pikiran menjadi kosong dan susah berkonsentrasi, kebanyakan disebabkan oleh suatu kelemahan, kelelahan, atau rasa mengantuk.
- Terlalu aktif, pikiran bergerak liar ke sana ke mari dengan cepat dan susah untuk dikendalikan, ini disebabkan oleh semangat yang berlebihan, yang bisa juga disebabkan karena kurang istirahat.
- Terlalu terpaku ke sesuatu hal, ini akibat dari keserakahan karena ingin untuk selalu mengulangi sesuatu yang dianggap menyenangkan, dan bisa juga sebaliknya, yaitu terlalu terpaku kepada hal yang tidak disenangi atau dibenci.
Misalkan yang menjadi objek perenungan itu adalah sebuah permasalahan, maka pikiran yang terkendali akan membantu seseorang untuk fokus terhadap permasalahan tersebut dan bisa berpikir dengan logika yang murni, sehingga bisa dengan jelas menguraikan permasalahan dan mencari solusinya. Pikiran yang tenang dan terkendali juga akan membawa seseorang ke alam intuisi sehingga tidak jarang akan menemukan jawaban permasalahan yang sebelumnya tidak terpikirkan sama sekali, dan lebih lanjut, bisa membawa seseorang ke alam ‘rasa’, alamnya jiwa, sehingga bisa melihat dengan jelas segala sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan tdrsebut.
Memasuki alam ‘rasa’ akan menjadi sangat bermanfaat apabila objek perenungannya adalah Tuhan, yang menjadi fokus dalam sebagian besar ritual-ritual amalan peribadatan. Keberadaan Tuhan yang sedemikian agung menjadikannya mustahil untuk dapat dijangkau dengan pikiran semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar